Rabu, 27 Januari 2010

Klarifikasi Reuni Akbar Alumni Kesehatan Lingkungan

“Reuni Akbar”
ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DEPKES MAKASSAR

Crash Program – SPPH – APK TS – APK –PAM-SKL – AKL - JKL (DIII&DIV) Poltekkes Depkes Makassar


HOTEL CLARION MAKASSAR
26 – 27 PEBRUARI 2010



Mandala Waluya Mala Sirna..
Jayalah Sanitarian..





Sekretariat : Jln. Wijaya Kusuma I/2 Komp.Kes. Banta-bantaeng Tlp. (0411) 853497 Fax. (0411) 872119


FORMULIR PENDAFTARAN
Nama lengkap :.................
Nama panggilan (waktu kuliah) : ................................
Lulusan :
• CP, Angkatan....Thn....
• SPPH,Angkatan....Thn....
• APK-TS*) ,Angkatan..Thn..
• APK, Angkatan Thn…….
• PAM SKL, Angkatan Thn…
• AKL, Angkatan…… Thn……..
• JKL D.III Angkatan ……Thn…….
• D. IV,Angkatan...Thn....
Instansi asal/Tempat Kerja Sekarang : …………………………………………….....
Alamat :
• Kantor :...........
• Rumah :
Telepon / Fax :
• Kantor :
• Rumah :
• HP :
• E – mail :






Latar Belakang Kegiatan
“Salam Alumni”
Sudah 40 tahun (1970-2010) berdirinya pendidikan kesehatan lingkungan di Makassar (dulu Ujung Pandang) yang telah melahirkan beberapa alumni. Sebagai Institusi pendidikan kesehatan yang telah menghasilkan alumni tersebar di Indonesia khususnya Kawasan Timur Indonesia Menjadi pelopor tenaga Sanitarian dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia
Seiring dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi dari segi struktur dan kebijakan pada beberapa bagian di lingkungan kerja masing-masing alumni, kesibukan profesi adalah kondisi yang turut memepengaruhi adanya jarak dan melemahnya hubungan di antara kita. Untuk itu reuni adalah salah satu wadah silaturahmi merekatkan kembali ikatan yang telah renggang.
Pembentukan IKA sebagai wadah yang dapat mempererat hubungan silaturahmi antarsemua lulusan sekaligus menjadi legalitas dan acuan dalam menyikapi berbagai permasalahan profesi ke depan diantaranya Kepmenkes 373/2007 dan Rekruitment pegawai dengan istilah sanitarian serta konsep pengembangan profesi sekaitan dengan sertifikasi profesi.
Adalah tanggung jawab dan idealisme kampus yang menjadi kunci dalam menyukseskan acara tersebut untuk hari esok yang lebih baik…
Mandala Waluya Mala Sirna..Jayalah Sanitarian..
PESERTA
Adalah semua alumni pendidikan kesehatan lingkungan mulai dr CP,SPPH,APK-TS,APK,PAM-SKL,AKL,JKL DIII dan D IV JKL yang dikelola oleh Depkes.

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Depkes Makassar dan Hotel Clarion Makasar tanggal 26-27 Pebruari 2010.




PENDAFTARAN
 Cara pendafataran :
o Melalui persuratan ditujukan ke : Panitia Reuni Akbar 2010, d/a Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Depkes Makassar, Jl. Wijaya kusuma I no.2, Telp.: 0411-853497, Fax :0411-872119
o Melalui internet ,
E – mail : Reuni_Akbar1Kesling@Yahoo.com
Blog Spot: http://bengkellingkungan.blogspot.com/
FaceBook : FB Group.Reuni Environmental Health
o By phone,
Contact person :
1. 081355049443 (Ainkhaer)
2. 08124152223 (Dayat)
3. 081355551903 (Wahyuni)
4. 081524126043 (Hamsir)

 Kontribusi :
o Minimal Rp.150.000,- / org.
 Cara pembayaran :
 Rekening BRI atas nama Hj. INAYAH,SKM, M.Si
No : 3826-01-000622-50-2
 Pendafataran dianggap sah jika telah melampirkan Fotokopi Bukti Setor Bank atau mengirim melalui Fax.
 Untuk kondisi tertentu dapat disetor pada saat pendaftaran dengan ketentuan melakukan Konfirmasi Kesediaan hadir paling lambat : Hari Jumat, 19 Februari 2010 Jam 15.00 Wita. Melalui Fax atau SMS ke Contact person.









SUSUNAN ACARA
1. Acara Utama :
• Jum’at, 26 Pebruari 2010 Tempat : Kampus JKL
Jam : 09.00 Wita sampai selesai
o Registrasi peserta
o Reuni
o Pembentukan dan Pelantikan Pengurus IKA
o Malam Nostalgia

• Sabtu, 27 Pebruari 2010 Tempat : Hotel Clarion
Jam : 09.00 sampai selesai

o Diskusi Profesi
o
2. Acara tambahan :
Kunjungan Ke Trans Studi ( Di luar Biaya Kontribusi)

Catatan :
- Peserta dapat membawa selembar cerita indah untuk di ungkap pada malam nostalgia (max 5mnt/org)
- Jangan lupa membawa oleh-oleh daerah apa saja ( boleh berupa karyaataupun buku)








KOMPOSISI PANITIA REUNI AKBAR KESLING 2010
PENASEHAT :
1. Drs. H. Moh. Asri Wase, MS
2. Drs. H. Ashari Rasyid, SKM, MS
PENGARAH :
1. Drs. H. Ibrahim, DP, SKM,MKM
2. Madelan, M.Sc
3. H. Chasan S Kusnadi, Drs, MKM
4. Djoko Purwoko, SKM
5. Ir. H. Abdurrivai, MT
6. Rasman, ST, M.Si

KETUA : Muh. Hasbi Karim, SKM, MPH
WAKIL KETUA : H. Muhammadong, SKM, M.Kes
SEKRETARIS : H. Hamsir Ahmad, SKM, M.Kes
BENDAHARA : Hj. Inayah, SKM, M.Si
SEKSI – SEKSI :
A. ACARA :
1. Pembentukan Pengurus IKA :
1. Ronny, SKM, M.Kes
2. Andi Ruhban, SST, M.Kes
3. Suwardi, ST, M.Kes, MH
4. Sulha Kuba, SKM, M.Kes
5. Erlani, SKM, M.Kes
6. Nasmiati, SKM
7. Hidayat, SKM, M.Kes
8. Sudarianto, SKM, M.Kes
9. Hj. Wahyuni, ST, M.Si
10. Nurasfani SKM,

2. Malam Nostalgia :
1. Andi Ruhban, SST, M.Kes
2. H. Jufri Sade, SKM, M.Kes
3. La Taha, SKM, M.Kes
4. Ridwan, SKM
5. Muh. Ichsan B
6. Samson B, Supeno, ST, M.Si
7. Sarinande, S.ST
8. Muhammad Astafanus, SKM, M.Kes
B. PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI :
1. Muhammad Taslim,SKM, M.Kes
2. H. Lukman, SKM, M.Kes
3. H. Syahruddin, SKM, MM
4. Tjamu Ramli, SKM
5. Hj. Hasnawati, S.ST
6. Adiming, SKM, M.Si
7. A. Yusuf, SKM, M.Kes
8. Hj. Hasnawati, S.ST
C. KESEKRETARIATAN :
1. Syamsuddin, SKM
2. Muh. Saleh, SKM, M.Kes
3. Ain Khaer,
4. Rudiansyah
5. Faried Makmur
6. Misbahuddin
7. A. Nugraha
8. Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesling
D. Konsumsi

1. Abd. Rahim
2. Juherah, SKM, M.Kes
3. Nirwan, SKM, M.Kes
4. Saang
5. Zaenab, SKM, M.Kes
6. Stienje
7. Khiki Purnawati Kasim
8. Haderiah, SKM
9. Sulasmi, SKM, M.Kes
10. Rafdidah, S.ST

Reuni Akbar Kesling...terbaru,,,,,,,,

“Reuni Akbar”
ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN LINGKUNGAN
DEPKES MAKASSAR

Crash Program – SPPH – APK TS – APK –PAM-SKL – AKL - JKL (DIII&DIV) Poltekkes Depkes Makassar


HOTEL CLARION MAKASSAR
26 – 27 PEBRUARI 2010



Mandala Waluya Mala Sirna..
Jayalah Sanitarian..





Sekretariat : Jln. Wijaya Kusuma I/2 Komp.Kes. Banta-bantaeng Tlp. (0411) 853497 Fax. (0411) 872119


FORMULIR PENDAFTARAN
Nama lengkap :.................
Nama panggilan (waktu kuliah) : ................................
Lulusan :
• CP, Angkatan....Thn....
• SPPH,Angkatan....Thn....
• APK-TS*) ,Angkatan..Thn..
• APK, Angkatan Thn…….
• PAM SKL, Angkatan Thn…
• AKL, Angkatan…… Thn……..
• JKL D.III Angkatan ……Thn…….
• D. IV,Angkatan...Thn....
Instansi asal/Tempat Kerja Sekarang : …………………………………………….....
Alamat :
• Kantor :...........
• Rumah :
Telepon / Fax :
• Kantor :
• Rumah :
• HP :
• E – mail :






Latar Belakang Kegiatan
“Salam Alumni”
Sudah 40 tahun (1970-2010) berdirinya pendidikan kesehatan lingkungan di Makassar (dulu Ujung Pandang) yang telah melahirkan beberapa alumni. Sebagai Institusi pendidikan kesehatan yang telah menghasilkan alumni tersebar di Indonesia khususnya Kawasan Timur Indonesia Menjadi pelopor tenaga Sanitarian dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia
Seiring dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi dari segi struktur dan kebijakan pada beberapa bagian di lingkungan kerja masing-masing alumni, kesibukan profesi adalah kondisi yang turut memepengaruhi adanya jarak dan melemahnya hubungan di antara kita. Untuk itu reuni adalah salah satu wadah silaturahmi merekatkan kembali ikatan yang telah renggang.
Pembentukan IKA sebagai wadah yang dapat mempererat hubungan silaturahmi antarsemua lulusan sekaligus menjadi legalitas dan acuan dalam menyikapi berbagai permasalahan profesi ke depan diantaranya Kepmenkes 373/2007 dan Rekruitment pegawai dengan istilah sanitarian serta konsep pengembangan profesi sekaitan dengan sertifikasi profesi.
Adalah tanggung jawab dan idealisme kampus yang menjadi kunci dalam menyukseskan acara tersebut untuk hari esok yang lebih baik…
Mandala Waluya Mala Sirna..Jayalah Sanitarian..
PESERTA
Adalah semua alumni pendidikan kesehatan lingkungan mulai dr CP,SPPH,APK-TS,APK,PAM-SKL,AKL,JKL DIII dan D IV JKL yang dikelola oleh Depkes.

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Depkes Makassar dan Hotel Clarion Makasar tanggal 26-27 Pebruari 2010.




PENDAFTARAN
 Cara pendafataran :
o Melalui persuratan ditujukan ke : Panitia Reuni Akbar 2010, d/a Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Depkes Makassar, Jl. Wijaya kusuma I no.2, Telp.: 0411-853497, Fax :0411-872119
o Melalui internet ,
E – mail : Reuni_Akbar1Kesling@Yahoo.com
Blog Spot: http://bengkellingkungan.blogspot.com/
FaceBook : FB Group.Reuni Environmental Health
o By phone,
Contact person :
1. 081355049443 (Ainkhaer)
2. 08124152223 (Dayat)
3. 081355551903 (Wahyuni)
4. 081524126043 (Hamsir)

 Kontribusi :
o Minimal Rp.150.000,- / org.
 Cara pembayaran :
 Rekening BRI atas nama Hj. INAYAH,SKM, M.Si
No : 3826-01-000622-50-2
 Pendafataran dianggap sah jika telah melampirkan Fotokopi Bukti Setor Bank atau mengirim melalui Fax.
 Untuk kondisi tertentu dapat disetor pada saat pendaftaran dengan ketentuan melakukan Konfirmasi Kesediaan hadir paling lambat : Hari Jumat, 19 Februari 2010 Jam 15.00 Wita. Melalui Fax atau SMS ke Contact person.









SUSUNAN ACARA
1. Acara Utama :
• Jum’at, 26 Pebruari 2010 Tempat : Kampus JKL
Jam : 09.00 Wita sampai selesai
o Registrasi peserta
o Reuni
o Pembentukan dan Pelantikan Pengurus IKA
o Malam Nostalgia

• Sabtu, 27 Pebruari 2010 Tempat : Hotel Clarion
Jam : 09.00 sampai selesai

o Diskusi Profesi
o
2. Acara tambahan :
Kunjungan Ke Trans Studi ( Di luar Biaya Kontribusi)

Catatan :
- Peserta dapat membawa selembar cerita indah untuk di ungkap pada malam nostalgia (max 5mnt/org)
- Jangan lupa membawa oleh-oleh daerah apa saja ( boleh berupa karyaataupun buku)

Selasa, 26 Januari 2010

Dasar Menggambar Teknik (Untuk Kalangan Kesling Makassar)

DASAR MENGGAMBAR Teknik
Pada dasarnya mengambar adalah memindahkan suatu keadaan ataupun kegiatan dalam media kerta, sehingga pembaca dapat mengerti maksud dan tujuan dari gambar tersebut. Gambar dapat menunjukan suatu pedoman pelaksanaan/produser pelaksanaan/tata cara melakukan suatu kegiatan ataupun gambar dapat merupakan suatu perencanaan kegiatan pembangunan, misalnya gambar tehnik perencanaan bangunan. Gamba yang akan dibicarakan disini akan banyak berakaitan dengan gambar tehnik.
Gambar tehnik dapat dikatakan baik dan benar, bila dapat dibaca, dimengerti dan dapat dikerjakan oleh orang lain, sesuai dengan maksud dan tujuan seuatu gambar. Suatu gambar disamping dapat dimengerti oleh orang lain, juga keserasian suatu gambar perlu diperhatikan. Keserasian yang dimaksud adalah besarnya suatu gambar disesuaikan dengan besarnya kertas yang digambari. Berbeda dengan gambar seni, sisi keindahan yang terutama ditonjolkan. Gambar seni bukan merupakan gambar konstruksi yang harus dapat dikerjakan.
Gambar tehnik adalah gambar yang digunakan bagi pekerjaan-pekerjaan tehnik supaya benda-benda yang dimaksud dapat dikenal dengan mudah dan pembuatannya dilaksanakan dengan benar.
Persyaratan-persyaratan gambar tehnik yang baik :
1. Harus sesuai dengan peraturan yang telah dinormalisir
2. Bentuk supaya dibuat sederhana mungkin
3. Dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik oleh para tehnisi dan khusunya pelaksanaan pekerjaan.
Untuk mendapatkan gambar yang baik dan benar tentunya diperlukan peralatan yang baik dan pedoman mengngambar dipatuhi. Gambar akankurang baik bila peraltan yang dipakai kurang memadai, dan tidak menggunakan kaidah-kaidah menganggmbar.
A. ALAT-ALAT DAN PENGGUNAANNYA
Semua alat yang digunakan dalam menggambar dikatan sebagai peralatan menggambar. Pemilihan alat-alat menggambar yang baik akan menetukan pada hasil gambar yang baik pula. Adapun peralatan menggambar adalah dibawah ini :
1. Kertas gambar
Kertas gambar mempunyai ukuran yang telah ditetapkan. Ukuran kertas gambar tersebut, dinyatakan dalam N (normalisasi) atau dalam mm (milimeter)
Table ukuran kertas gambar menurut normalisasi

Ukuran menurut normalisasi 2 x Ao Ao A1 A2 A3 A4
Ukuran setelah dipotong bersih dalam mm 1189
X
1189 841
X
1189 591
X
841 420
X
594 297
X
420 210
X
297
gambar Tidak
Untuk
dikirim tepi 10 10 10 10 10 5
Luas
Gam-
bar 1169
X
25 871
X
1169 400
X
822 1977
X
574 1977
X
400 200
X
287
Pada
surat Tepi 25 25 25 25 25 20
Tepi
Lain 10 20 10 20 20 5

Ukuran kertas tersebut masih perlu dibulatkan dalam cn sampai pada ukuran yang bedekatan. Untuk gambar-gambar yang panjang, sedapat mungkin dibagi dalam dua helai atau lebih dan tiap helai supaya dibuatkan banyak helai
Aturan melipat dan menggabungkan menurut N 379 (1936)
a. Untuk pengiriman gambar perlu direprduksi lebih dahulu, kemudian dilipat menurun tinggi yang dikehendaki gambar pada surat ukuran A4 = 397 mm
b. Cara melipat supaya beebentuk harmonica
c. Tepi kanan bawah kanan gambar diletakaan sebelah atas
d. Untuk gambar-gambar lebih besar dari A3 yang harus digabungkan hendaklah sebagian tepi gabung dihapuskan
e. Sisi yang tinggal dengan pelubangan harus menonjol sesudah dilipat.
Didalam pemilihan kertas gambar seupaya diusahakan :
a. Kertas mempunyai kualitas yang baik
b. Putihg bersih tetapi tidak mengkilap
c. Halus dan rata
d. Apabila terjadi kesalahan dalam menggambar jika dihapus tidak membekas
e. Ukuran kertas su[aya disesuaikan dengan rencana gambar yang akn dibuat dan telah diperhitungkan dengan skala gambar.

2. Papan / meja gambar
Landasan menggambar adalah keja gambar. Meja gambar yang digunakan supaya disediakan atau dipilih sebagai berikut :
a. Permukaan meja gambar rata (tidak membilut)
b. Bahan kayu untuk meja gambar diusahankan yang tidak terlalu keras
c. Bentuk meja gambar diusahan empat persegi panjang atau bujur sangkar, sehingga mempunyai sudut 90o pada ujung keja gambar.
d. Sisi – sisi meja gambar saling sejajar dan lurus, sehingga tepi akan benar-benar lurus.
e. Besar meja gambar harus lebih besar dari ukuran kertas gambar.
f. Tampat duduk diusahan yang dapat naik dan turun, agar sesuai denga kebutuhan waqktu menggambar.
g. Apabila memungkinkan meja gambar diusahan yang dapat berubah kedudukannya (dapat dimiringkan)
3. Kait ukur
Alat yang sederhana untuk menggunakan penggaris yang dapat membuat garis lurus dengan bentuk meja gambar adalah kait gambar. Adapun penggarasi yang berupa kait gambar ini terdiri dari :
a. daun, yaitu menempel diatas meja gambar, untuk ditarik suatu garis.
b. Blok gambar, yaitu merupakan pengait yang terletak pada sisi meja gambar.
Blok Daun




Syarat-syarat kait gambar :
a. Terbuat dari jenis kayu yang berserabut lurus, kering serta tidak membilut.
b. Blok dengan daun harus siku-siku.
c. Panjang daun ± 10 cm lebih panjang dari meja gambar.
4. Penggaris siku
Penggaris siku merupakan penggaris yang terdiri dari 2 buah segitiga siku-siku yang bersudut (60o, 90o, 30o) dan (45o, 90o, 45o). adapun pemilihan penggaris supaya memnuhi criteria :
a. Bahan diusahakan tembus cahaya, sehingga garis ataupun tulisan dibawahnya masih dapat terlihat.
b. Besar penggaris tergantung kebutuhan, diusahakan lebih panjang dari panjang garis yang dibuat.
c. Sisi-sisipenggaris harus benar-benar lurus dan sudut-sudut penggarsi supaya runcing.



5. Mistar ukur
Mistar ukur adalah mistar pendek, denganukuran yang sangat teliti. Adapun pemilihan mistar diusahakan :
a. Panjang yang praktis antara 20-30 cm
b. Huruf/angka dan gairs supaya jelas.
c. Garis-garis merapat dengan kertas gambar
d. Usahakan dengan dua macam ukuran (cm dan inchi)
e. Sisi mistar benar-benar lurus
f. Bahan cukup keras



6. Pensil
Kekerasan pensil ditunjukan dengan huruf dan angka H adalah keras, L adalah lunak, HB adalah sedang. Makin banyak H makin keras, makin banyak B makin lunak. Variasi H mulai dari H, 2H sampai 9H. sedangkan variasi B mulai dari B, 2B sampai 6B. sedangkan antara HB dan H adalah firm.
Pemilihan pensil ini disesuaiakan dengan besar kecilnya huruf dan bahan kertas yang diigunakan. Makin keras pensil yang digunkan dan bahan kertas makin lunak, dapat menyebabkan sobeknya kertas.
7. Karet penghapus
Karet pengahapus yang digunakan terdiri dari 2 macam yaitu : pengahapus tinta dan penghapus pensil. Memilih penghapus usahakan dari bahan yang tidak merusak ertas. Karet penghapus pensil lebih lunak dari penghapus tinta.
8. Paku paying/paku jarum/selotip/isolasi
Bahan ini digunakan untuk melekatkan kertas gambar dengan meja gambar, agar kertas tidak perpindah/bergeser pada saat menggambar. Dalam pemakaian bahan ini usahakan tidak sampai merobek kertas.
9. Raut pensil
Raut pensil dperlukan untuk mendapatkan pensil yang runcing . raut pensil dapat berupa pisau lipat yang dapat berfungis ganda yaitu dapat digunkan pula untuk memotong kertas.
10. Papan gosok
Untuk meruncinkan pensil yang sudah tumpul, namun masih terlihat batu karbon yang terdapat pada pensil tersebut
11. Sayap angsa
Bekas menghapus suatu gambar akan terdapat sisa-sisa karet pada kertas gambar. Untuk membersihkannya jangan menggunakan tangan, sebab akan mengotori kertas gambar untuk keperluan tersebut gunakan sayap angsa. Penggunaan sayap angsa ini harus selalu diamati setiap kali akan menggunakannya. Sayap angsa yang telah berulang kali digunakan perlu dibersihkan terlebih dahulu atau diganti.
12. Jangka
Jangka merupakan alat yang dapat digunakan untuk menggambar yang berbentuk lingkaran, baik lingkaran kecil maupun besar. Oleh sebab itu dalah pemilihan jangka diusahakan :
a. Jangka dapat diperpanjang
b. Bisa dipakai untuk pensil dan tinta gambar.
c. Ada tempat menyimpan jangka, isi pensil, tinta
13. Pena dan tinta gambar
Pena gambar dapat berupa trekpen yang diatur keteblannya dengan membesar dan mengecilkan pena. Atau menggunkana rapido set yang sudah tertentu besar garis yang dihasilkan, sesuai dengan ukuran rapido.
Pemilihan tinta gambar diusahakan mendapatkan tinta yang tidak mubah luntur
14. Tempat duduk
Fungsi tempat duduk adalah untuk meletakkan kegiatan menulis/menggambar dan istirahat untuk melakukan kegiatan, kemungkinan diperlukan tempat duduk yang lebih tinggi dan lebih rendah. Oleh sebab itu pemilihan tempat duduk diusahakan dapat diatur ketinggiannya yaitu bias dinaikkan dan diturunkan.
15. Kertas gambar
Ukuran kertas gambar telah disebutkan didepan. Sedangkan macam-mcam kertas gambar perlu dipilih sesuai dengan kebutuhannya. Ada kertas gambar tebal dan ada kertas kalkir. Untuk kertas gambar tebal dipilh :
a. Warna putih tebal
b. Permukaanya keras dan halus
c. Bila dicoba dengan pensil dan dihapus didapat :
- Berbekas maka kertas tersebut kurang baik
- Tidak berbekas, kertas tersebut baik.
B. PEDOMAN UNTUK MENGGAMBAR
Untuk mendapatkan hasil suatu gambar yang baik, disamping memilih peralatan yang dibutuhkan, maka cara apapun perlakuan menggambar perlu diperhatikan. Adapun kegiatan dalam menggambar beserta ketentuan – ketentuan umum adalah sebagai beirkut:
1. Ketentuan dalam menggambar
Sebelum melakukan kegiatan menggambar dalam kertas gambar terlebih dahulu perlu diketahui ketentuan –ketentuan yang harus dipahami dalam menggambar. Denga memahami ketentuan itu gambar yang akan dibuat dapat baik, dimengerti orang lain yang membaca gambar tersebut. Adapun ketentuan pokok dalam menggambar adalah sebagai berikut :
a. Gambar harus dilengkapi dengan etiket
b. Setiap gambar harus diberi dengan garis tepi
c. Setiap tulisan supaya menggunakan huruf balok dan tegak.
d. Dalam gambar harus ada penjelasan yang jelas, misalnya pandangan atas, muka, samping kiri dan sebagainya.
e. Bagian gambar yang kecil supaya dibuatkan gambar khusus dengan skala yang dibesarkan.
f. Garis-garis yang dibuat harus sesuai dengan kegunaan garis dan ukuran garis.
2. Menarik garis
Hubungan titik dengan titik akan dapat membuat suatu garis. Dan rangkaian dari garis yang dihubungkan setu dengan lainnya akan membentuk suatu gambar. Tebal tipis dan besar kecilnya suatu garis akan dapat diartikan tersendiri oleh pemakai gambar. Oleh sebab itu dalam menarik garis suatu gambar supaya memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Garis penuh

1. Garis penuh digunakan untuk suatu gambar yang kelihatan atau yang tampak dari luar
2. Ukuran ketebalan garis ini mulai dari 0,2 sampai 0,8 mm.
b. Garis strip-strip

1. Garis ini digunakan untuk gambar yang tidak kelihatan/tidak tampak dari luar
2. Ketebalan garis strip-strip sama ½ garis penuh
3. Panjang garis strip sama dengan 5-10 tebal garis. Misalnya tebal garis 0,8 mm maka panjang garis strip adalah 4 sampai 8 mm.

c. Garis strip titik

1. Garis strip titik digunakan untuk sumbu gambar.
2. Irisan gambar dan pada ujung dan pangkal garis supaya ditambah dengan huruf-huruf.
3. Membatasi suatu gambar bila sebagian benda yang dilukis dibuang.
4. Ketebalan garis strip titik 1/3 garis penuh.

d. Garis tipis

1. Garis tipis digunakan untuk garis ukuran / garis pembantu
2. Menuliskan ukuran bagian, yang ukurannya diberikan pada gambar lain.
3. Ketebalan garis tipis sama dengan ¼ garis penuh

e. Garis titik-titik

Garis titik-titik adalah menyatakan duatu bangunan yang akan dibongkar. Apabila pembuatan bentuk lain supaya meneybutkan maksud dari penarikan garis tersebut.

3. Penulisan dalam gambar.
Setiap tulisan pada gambar konstruksi, baik berbentuk angka-angka, huruf-huruf atau tulisan lain supaya ditulis dengan huruf cetak atau balok dan jelas. Besar tulisan untuk ukuran, bagian gambar dan lainnya adalah sebagai berikut :
a. Ukuran
Ukuran suatu konstruksi yang harus ditulis dalam gambar yang dibuat supaya memenuhi criteria dibawah ini :
1. Pada ukuran mendatar bilangan ditulis 2mm diatas dan sejajar dengan garis ukuran
2. Pada ukuran tegak bilangan dituliskan sebelah kanan garis ukuran
3. Untuk ukuran yang terlalu sempit dapat dibuat seperti gambar dibawah ini
4. Besar tulisan antara 3 sampai 5 mm

b. Bagian gambar
Bagian gambar yang meliputi denah, pandangan samping, pandangan muka dan gambar lainnya supaya jelas, masing-masing gambar tersebut duberikan tulisan yang sesuai dengan gambarnya.
1. Penulisan denah dan lainnya dituliskan dibawah gambar yang dibuat
2. Besar tulisan antara 10 sampai 15 mm

c. Sub bagian gambar
Yang dimaksud sub bagian gambar adalah didalam suatu gambar masih diperlukan suatu gambar lain untuk memperjelas gambar tersebut. Sub bagian gambar dapat juga dikatakan gambar detail. Misalkan konstrkudi kayu dengan ukuran 5/7 digambar dan ditulis dibawah gambar yang ada.

d. Pembedaan jenis gambar
Apabila gambar ridak memungkina untuk membedakan jenis bahan dengan membedakan irisan, maka dapat dipergunakan cara yang ditentukan sebagaimana pada N 47 (1930) sebagai berikut :


e. Etiket
Besar dan ukuran etiket disesuaikan dengan besar ukuran kertas gambar.
Isi etiket terdiri dari 3 bagian pokok yang harus dicantumkan yaitu meliputi :
1. Nama suatu institusi pelaksana suatu konstruksi
2. Nama gambar
3. Identitas lain yang meliputi nama penggambar, tanggal, skal, ukuran kertas dan pemeriksa.
Contoh suatu etiket :

POLTEKKES DEPKES JURUSAN KESLING MAKASSAR
BANGUNAN BAK PENGOLAHAN AIR BERSIH
NAMA XX
TANGGAL XX – XX- XXXX
DIPERIKSA UKURAN KERTAS : A 4
SKALA 1 : 100 DETAIL : 1 : 10

4. Skala
Skala yang digunakan untuk dapat memindahkan keadaan yang debenarnya kedalam suatu kertas gambar yang mempunyai ukuran tertentu. Untuk menenutkan besarnya skala yang dibuat tentunya harus mengetahui besarnya bahan/materi sebenarnya dan besarnya kertas gambar yang dipakai. Pembuatan ukuran skala tidak harus dihitung tepat antara perbandinga besarnya kertas gambar dan keadaan sebenarnya. Namun tidaklah jauh berbeda dengan tujuan untuk keserasian besarnya kertas gambar dan luas yang digambari.
Ketentuan yang lazim dalam skala adalah :
1. Angka dalam skala mudah dihitung
2. Disesuaiakan dengan besar gambar dan ukuran kertas
Skala suatu gambar bergantung dari macam dan jenis materi yang akan digambar dan ukuran kerta yang tesedia.
1. Peta rencana
Skala yang digunkan adalah :
1 : 5000
1 : 1000
1 : 500 dan seterusnya yang lebih besar
2. Peta potografis
Skala yang digunakan adalah :
1 : 10000 sampai dengan 1 : 200000
3. Peta geografis
Skala yang digunakan adalah :
1 : 200000 sampai dengan 1 : 2000000

5. Gambar proyeksi orthogonal
Yang dimaksud dengan proyeksi orthogonal adalah suatu gambar yang dapat menjelaskan bagian dari masing-masing gambar yang dilihat dari satu bidang, yaitu sesuai arah dalam satu pandangan saja. Pandangan yang terlihat adalah pandangan atas dan bawah, pandangan muka dan belakang, pandangan samping kiri dan kanan. Sebagai basisi gambar yang baik sistem eropa ataupun amerika dalah pandangan muka. Dibawah ini adalh uraian gambar dari berbagai pandangan, potongan atau irisan dan gambar detail.
a. Proyeksi dasar/denah
Apabila suatu banguan gedung dasar ini merupakan gambar fendasi suatu bangunan. Gambar fondasi diperlukan pula gambar detailnya, yang merupakan bentuk suatu fondasiyang akan dibuat termasukbesar ketebalan fondasi bagian bawah dan bagian atas, tinggi fondasi, materi/bahan yang digunakan dan kedalaman galian.
Gambar denah suatu lingkungan permukiman dapat pula berupa denah keseluruhan rumah-rumah yang akan atau sesudah dibangun.

b. Pandangan muka
1. Gambar ini berada paling kiri yang terlihat dari depan
2. Dibawah gambar ini ditulsikan pandangan muka
c. Pandangan samping
1. Gambar ini dapat berupa saming kiri dan atau samping kanan suatu konstruksi
2. Dibawah gambar ditulis pandangan samping kiri/kanan
d. Pandangan belakang
1. Digambar apabila dibagian muka dan bagian belakang tidak sama
2. Dibawah gambar ditulis pandangan belakang.
e. Pandangan atas
Pandangan atas bisanya menyangkut atap suatu konstruksi bangunan. Apabila bukan merupakan suatu konstruksi yang tidak diperlukan pandangan atas tidak perlu di gambar, cukup dari denah saja.
f. Potongan/irisan
1. Apabila suatu gambar tidak tampakdari depan atau belakang atau samping, perlu dilakukan irisan
2. Dibawah gambar dituliskan irisan/potongan AA atau BB, dsb, sesuai kode suatu irisan yang dibuat.

g. Gambar detail
1. Gambar ini dibuat untuk keperluan yang dibesarkan
2. Gambar suatu konstruksi sambungan yang kecil dan perlu dijelaskan
h. Gambar kosntruksi
Gambar konstruksi suatu bangunan adalah suatu gambar yang lengkap, jelas, bias dikerjakan dan cepat dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu semua gambar konstruksi yang berkaitan dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh konstruksi tersebut, harus mendapat pengesahan dari yang berwenang.konstruksi suatu bangunan, pabri, gedung, jembatan atau lainnya yang sejenis misalnya perlu mendapat persetujuan dari departemen pekerjaan umum.
Yang dimaksud gambar konstruksi yang lengkap adalah setaip bagian dari konsteruksi tersebut yang terdapat dalam gambar konstruksi. Mulai dari bahan bangunan yang dipakai baik berupa beton, rakitan batu bara, rakitan kayu harus tergambar dengan lengkap.
Gambar juga harus jelas termasuk ukran yang harus digunakan. Gaik itu berupa konsteruksi kayu, mulai dari sambunga balok kecil sampai balok yang paling besar, bentuk rakitan harus tergambar denga jelas begitipula dengan yang lainnya. Dengan kelengkapan gambar dan kejelasan gambar, maka kebutuhan dari semua bahan dapat diperinci, dan waktu pelaksanaan pekerja dapat juga diperhitungkan. Dengan memperhitungkan hal tersebut, rencana biaya untuk bahan ataupun untuk tenaga dapat diperhitungkan dengan benar. Suatu gambar konstruksi yang salah akan dapat membahayakan bangunan itu sendiri, disamping itu perkiraan untuk biaya pelaksanaan bangunan dapat meleset. (contoh posisi gambar diatas). Gambar proyeksi bentuk piktoral
Adalah gambar yang dapat dilihat dari tiga bidang permukaannya.
Gambar pictorial dapat dibagi atas :
a. Gambar oblik


b. Gambar dimetrik

c. Gambar isometric

d. Gambar Perspektif